Sabtu, 11 Mei 2013

KISAH DI BALIK LENSA CAMERA


KISAH DIBALIK LENSA CAMERA
Pai itu adalah Minggu pagi yang sangat indah.Matahari belum bangun dari ranjang nya,Suara kicauan burung yang beberapa sudah melakukan nyanyian mereka,Dan hujan seperti nya mencari tempat lain untuk dia singgahi.lalu daun air talas yang sangat mempesona.Nama ku Cakka,Umurku 14 thn ya tahun ini 15 thn.”Sejuk nya hari ini,keliatan nya objek fhoto banyak nih.”,kata ku sambil keluar rumah.Aku memang sekarang lagi menekuni dunia Fhotography.Kebetulan ayah ku memberikan Kado ulang tahun ku pada saat umur ku 13 thn.Setahun kamera itu tak terpakai akhirnya aku pakai juga.

Aku menjepret jepret sana sini,memperlihatkan angel yang sangaaat bagus.Dan,jangan kaget kalau di dalam kamar ku terdapat banyaaak buku tentang dunia Fhotography hehehe.Pada pagi hari yang aku paling suka ialah embun yang masih berada di daunt alas dan juga Matahari yang telah terbit.
Itu merupakan ANGEL yang sangaat indah yang pernah aku lihat.”Waduuh udah jam 7 tapi masih sepi ya ini kompleks rumah?”,kata ku sambil meletakan kembali peralatan camera ku.Saking terburu-buru nya hampir saja lensa camera ku terjatuh,kalau pecah waduuuuuuuuuh ayah pasti ngomel-ngomel dah.”assalammualaikum..”,kata ku masuk ke dalam rumah ku.”waalaikumsalam,gimana dek?sudah dapet ANGEL nya?”,kata mama ku.

Aku hanya tersenyum.”Hari ini beda dari hari yang lain ma,ada awan yang indah wiiiiiiih pokok nya apiiiiik”,kata ku yang bersemangat.Ibu ku hanya tersenyum melihat ku bersemangat.”Oh ya dek,itu di sana mama sudah siapin roti bakar sama susu.”,kata ibu ku yang sibuk dengan masakan rumah yang membuat ku tergoda.
Aku langsung mengambil roti bakar ku dan berlari ke kamar ku yang berada di lantai 2.seperti biasa aku menonton tv sambil memakan roti bakar.Terkadang kalau sedang iklan aku selingkan dengan membaca panduan menjadi fhotografer professional.Kamar ku memiliki jendela yang langsung tembus dengan pemandangan di jalan kompleks rumah ku.
Jika bosan aku terkadang melihat ke luar melalui jendela ku,yang membuat ku bermimpi mimpi menjadi fhotografer yang go International.”Aduuuh sudah jam 08.30 kan sekarang panduan suara!”,kata ku ayng langsung mandi dan bergegas menuju lantai 1.”toh kan buru-buru pasti deh kalau sudah jam segini.”,kata ayah ku yang sedang menikmati sarapan nya dengan membaca Koran Pagi.”iya pah….duuuh speatu sepatu…mana ni sepatuu Cakka?”,kata ku panic mencari-cari sepatu.
Dari tadi kan sudah pake,itu di kaki itu apa?”,kata ayah ku yang ketawa.aku memukul jidat ku,”pantesan..”,kata ku.”pah ma berangkat dulu I love you all assalammualaikum”,kata ku berpamitan kepada kedua orang tua ku.”Kamera nya?’,kata mama ku yang sedang membawa kamera ku.”astagfirullaaaaah”,kata ku sambil berlari mengambil kamera di tangan ibu ku.”ok byeee assalammualaikuuum”,kata ku berlari menuju mobil.
“pak ke sekolah yaa pak.”,kata ku ke pak Kusni.”siaaaaap den”,kata pak kusni.pak Kusni merupakan sopir keluarga ku yang sudah kuanggap sebagai ayah kedua ku,dan sudah dianggap oleh keluarga sendiri.pak Kusni sudah mengikuti keluarga ku semenjak aku umur 5 tahun hingga sekarang.Selama perjalanan aku mendengarkan lagu-lagu favorite ku,yap lagu Jepang,hehehe.Aku sangat menyukai lagu-lagu jepang seperti Ichiban no takaramono,Chiisana Mahou,Gomen ne Summer,dll.Makanya stiap hari aku membuka “Harajuku Snap Shot” untuk mengetahui up to date baju style Jepang.Dan sobat,jangan kaget kalau aku setiap hai berpakaian style Jepang,entah dari segi model baju,warna baju dan hair style.
“Den…kita sudah samapai”,kata Pak Kusni.”Na..nanaaaaa…nanaaa”,kata ku saking keras nya aku mendengar menggunakan headset dan ipod ku.”DEN SUDAH SAMPAI!!”,kata Pak Kusni.”iii..iyaaa paaaaak sudah sampai yaaaaa….makasih ya pak.”,kata ku kaget dan berlari menuju gerbang sekolah.Belum sampai di Gerbang aku hampir tertabrak Mobil tapi,ada seorang anak yang langsung memegang tangan ku.”HEI!!KALAU MAU NYEBRANG LIAT LIAT DONK!!! SE ENAK NYA JA!!!”,kata pengemudi mobil yang bisa ku pastikan anak berumur 25 thn.

Aku masih deg degan…rasa nya tangan dan kaki ku dingin akibat kejadian itu.”Den..aden baik-baik saja?’,kata Pak Kusni sambil berusaha menompang ku.”i..iya pak cumin bret sedikit auuu”,kata ku kesakitan.”Terimakasih ya…kamu sudah nyelamatin aku.”,kata ku.”iya…maaf aku spontan narik kamu.”,kata anak itu.Anak nya bisa kubilang umur nya sebaya dengan ku,tapi aneh nya dia memakai pakaian Rumah Sakit.Apa jangan jangan…dia pasien yang kabur dari rumah sakit ya?
“Tunggu..nama kamu siapa?”,kata ku sambil menjulur kan tangan ku.”Nama ku Difa,nama kamu?”,kata Difa sambil menjulurkan tangan nya kea rah tangan ku.”Nama ku Cakka,salam kenal.”,kata ku.”Baiklah Difa,maaf aku harus ikut latihan Padus,nanti kita ngomong-ngomong lagi ya..”,kata ku sambil melambaikan tangan ku.Adit hanya melempar senyuman kea rah ku.
Difa!! Dimana kamuuu?”,kata seorang perempuan dan seperti nya orang tua Adit.Lalu,Adit mengikuti ku dengan panik dan berlari kea rah ku dengan ngosh ngoshan.”Cakka Cakka tunggu……tunggu…Aku ikut sama kamu ya bentaaaar ajah 10 menit minimal.pleaseeee”,kata Difa yang tampak ketakutan.”Difa!! dimana kamu?”,aku menoleh ke belakang lalu Adit spontan kearah belakang ku dan mendorong ku masuk sekolah.
Pak Kusni sudah pulang.Adit mendorong tubuhku.”i..iyaa kamu boleh ikut…”,kata ku.”Beneraaaaan? syukurlaah ok sekarang ruangan Padus mu dimana?”,kataDifa.”ituu,waaah syukurlah belum mulai.”,kata ku.”Halooo semuaaa”,kata ku kepada teman-teman ku.”Cie ileeeeeh sudah bawa camera ni”,kataa Angel.”Heii fhotografer fhotoin kita donk”,kata Salsa.”Ok deeeeeh wani piroooo?”<kata ku yang membuat semua ketawa.

Aku mengeluarkan Camera ku dari dalam tas.Tanpa sadar firasat ku sudah tak enak.”KYaaaaa!!!!!!!!! Lensa nya!!!! Lensa nya pecah!!! Aduuuh gimana ini??!!!”,kata ku panik.”Lah kok bisa?!”,kata Angel.Aku mengingat kejadian tadi sewaktu Difa menarik ku,aku mengenai pohon tepat di tas ku.”Cak..cakka..maafkan aku….”,kata Difa.Sebenar nya sobat aku marah tapi aku kasian,orang yang telah menyelamati aku,tapi aku marahi.aku menarik nafas dan berkata “nggak napa kok,ini bukan salah mu,ini salah ku.cobsa saja tadi aku berhati-hati menyebrang,pasti gak kayak gini,justru aku yang bertertimakasih sudah menyelamat kan jiwa ku.”,kata ku.

“Ta..tapi…lensa camera itu kan mahal.”,kata Difa yang mulai menangis.”Hei..jangan menangis,ini lap dulu.”,kata ku menyerah kan sapu tangan ku.”Tenang saja aku punya camera paraloid instax mini,biasa nya aku pake kalau dalam keadaan genting.”kata ku mengambil camera paraloid.”Nah ini diaaaa”,kata ku.”Wiiih itu bukan nya camera lomo ya ka?”,kata Salsa.”Ya…aku suka nya soal nya unik,yuuk kata nya mau fhoto.”,kata ku.”iyaaa ayoook.”,kata Salsa dan Angel.”oh ya kenalin dulu ini Adit,tadi dia nolongin aku soal nya aku hampir ketabrak mobil.”,kata ku.mereka kaget tapi mereka bersyukur bahwa aku tak mengapa.
Mereka berjabat tangan dan memperkenalkan diri mereka masing-masing mereka semua tampak senang.”inilah inti fhotografer,kesenangan yang natural.jangan di lewatkan ini.”,kata ku yang langsung jepret tawa-tawa mereka karena Difa mencairkan suasana.aku seperti paparazzi  hahaha tapi gak mengapalah.
“dah ini..”,kata ku ayng membuat mereka semua kaget karena aku mengambil fhoto mereka diam-diam.”Ihhh jahat,ambil fhoto diam-diam.”,kata Salsa.”liat dulu dong fhoto nya.”,kata ku.10 detik kemudian 

fhoto mereka sudah terlihat mereka kegirangan karena fhoto mereka bagus dan Nampak natural.”Cakka,bagus banget,boleh nggak aku ambil?”,kata Difa.”Boleh kook itu kan fhoto kamu.”,kata ku dengan senyum.Tapi sobat,aku berusaha untuk dalam hati ku untuk tidak sombong.Karena semua pujian bisa menyesatkan.maka dari itu aku takut akan sebuah pujian.Tapi,aku akan terus belajar untuk tidak sombong.

Lalu pak Boggy datang.Pak boggy merupakan guru music disini.dari tangan nya lah Panduan Suara di  sekolah ku mendapatkan banyak piala.”Assalmmualaikum anak anak “,kata Pak Boggy.”Walaikumsalam pak,ayook pak latihan.”,kata Michael.”Ayook masuk dulu semua nya.”,kata pak Boggy yang sedang membawa keyboard.”Adit maaf ya..aku harus masuk…tapi..aku kasian sama kamu sndirian disini.”,kata ku.”Adiiit!! kamu disitu?”,kata orang tua Adit.”tuuh orang tua ku menjemputku..makasih ya Cakka,maukah kau menjadi sahabat ku?”,kata Adit.”Aku sangat sangat sangat tersanjung dan aku mau menjadi sahabat mu…lain kali datang lagi ya di kompleks rumah ku dari sini lurus lampu merah belok kanan,ada pertigaan belok kiri,disitu kompleks rumah ku no.10X”,kata ku sambil masuk kelas.

“Ok lain kali hati-hati menyebrang ya…”,kata Difa.sambil berlari keluar sekolah ku.Aku hanya tertawa mendangar hal itu.”Dari mana saja kamu dek?mama khawatir tau.”,kata mama Difa.”iya ma..tadi cumin cari udara segar saja.”,kata Difa berbohong.”yasudah ayo ke Rumah Sakit dokter sudah menunggu.”,kata Ayah Difa.
Di Rumah Sakit…

“Difa kamu harus banyak istirahat ya…karena penyakit mu sudah memasuki stadium lanjut.”,kata dokter.Adit hanya tersenyum.Orang tua Difa sangat shock mendengar berita itu,mama Difa memeluk erat Badan Adit.”Ya Allah…..mengapa kau memberikan cobaa ini kepada annak kuu.?”,Kata mama Adit dalam hati.”Tuan Yusuf,bisa bicara sebentar?”,kata dokter Hendra.ayah Difa dan dokter memasuki ruangan dokter Hendra.”Tuan Yusuf,kami dari tim Medis Sudah tak bisa berbuat apa-apa lagi pak.Kami sudah berusaha semampu kami,tapi Leukimia dalam tubuh anak bapak sudah menjalar ke organ organ penting di tambah kondisi yang tak memungkinkan ..”,kata Dokter Hendra.”DOKTER!! saya ingat kan sekali lagi!! Saya tak ingin anak saya mati sia-sia!! Karena tak nada obat nya!!Sembuhkan anak saya atau saya laporkan rumah sakit ini karena telah membunuh anak saya!”,kata Ayah Difa yang kesal sambil menarik kerah dokter Hendra.”Hanya Tuhan yang bisa memprediksi sesuatu pak,kami hanya berusaha.”,kata Dokter Hendra.Ayah Hendra melepas kerah Dokter dan keluar ruangan dengan lunglai dan menangis.

“Ya Allah…apa…apa..salah anak hamba ya Allah…..”,kata Ayah Difa sambil menangis.Nama ayah nya Difa ialah Sani Abdullah,beliau usaha minyak terbesar di Indonesia,dan nama ibu nya Difa ialah Celine Siti Hajar,beliau merupakan manager di hotel berbintang 6.Akhir nya ayah Difa datang ke kamar inap Difa,dan melihat kea rah anak nya yang sudah tertidur.”Anak ku…Maafkan ayah…ayah memang..memang orang tua yang tak bisa di andal kan..ayah hanya berkerja tanpa melihat kondisi kesehatan mu…..orang tua macam..macam apa ayah mu ini?”,kata ayah Difa.

“Ayah…ayah adalah orang tua terhebat yang Difa punya…ini cumin cobaan dari Allah.”,kata Difa.Beliau langsung memeluk tubuh Difa yang lemas dengan memar di tangan nya.suasana di dalam kamar inap itu sangat sedih,lalu Difa mengatakan “Ayah…Difa ingin sekolah lagi.”,kata Difa.”Nanti ya Difa kalau sudah sembuh ayah dan ibu pasti menyekolahkan Difa pasti”,kata beliau dengan nada sedih.”Tapi..Difa ingin besok harus besok dan besok,ayolah Ayah.”,kata Difa.

“Keliatan nya besok sudah boleh pulang kok Difa,ingat ya jangan bandel,minum obat yang teratur,jangan sering kecapean.”,kata Dokter Hendra yang sudah menguping pembicaraan kami.”Tuh dokter Hendra saja sudah izinkan,kenapa ayah tidak?”,kata Difa sambil memberikan browser sekolah ku.Memang di sekolah ku menerima murid baru karena baru libur Semester ganjil.”Ini ayah,Difa ingin bersekolah disini.Disana ada Sahabat Difa sewaktu Difa kabur dari Rumah Sakit,dia seorang calon fhotografer yang handal.”,kata Difa sambil memberikan hasil fhoto yang aku ambil sewaktu di sekolah.

“Ini hasil jepretan dia.Lihatlah Ayah.”,kata Difa sambil menunjukan fhoto itu.Ayah Difa melihat kea rah dokter seperti mengisyaratkan “Bagaimana?” dokter Hendra hanya menganggukan kepala nya mengisyaratkan “silahkan”
“Baiklah Difa besok ayah akan mendaftar kan Difa ke sekolah ini.ingat jangan sampai kelelahan ya.”,kata Beliau.”Siap Kapteen.”,kata Difa sambil hormat.Yasudah sekarang yang penting Difa tidur dulu baru baru besok kita pergi ke Sekolah.
Di ruang Musik…

“Bagaimana keadaan Difa ya?”,kata ku bengong.”tadi banyak memar di sekujur tubuh nya,apakah……aaaaah tidak tidak mungkin Difa di pukul oleh orang tua nya.”,kata ku Menebak.”Cakka…Cakka…Cakka!”,kata Michael yang berada di sebelah ku.”what what?sorry”,kata ku.”are you ok?i see you very confused”,kata Michael.”No..no iam fine thankyou bro.”,kata ku memulai untuk focus kembali.
“Baiklah sampai disini dulu,ingat besok sudah mulai masuk memulai pelajaran semester Genap.”,kata Pak Boggy.”iya paak”,kata murid-murid di dalam kelas.”Assalammualaikum”,kata Pak Boggy.”Waalaikum salam”,kata murid-murid di kelas yang bergegas salim dan langsung pulang.
Pak Kusni telah menunggu di depan gerbang.”Mari den kita pulang.”,kata Pak Kusni.Aku hanya tersenyum karena hari ini aku tak bersemangat,entah mengapa sekarang aku butuh Difa.Dalam perjalanan aku hanya bengong,walau Pak Kusni sudah berusaha untuk menghibur ku,tapi aku tak bersuara sedikit pun selain suara tarikan nafas ku,dan hembusan nafas ku.selama perjalanan pulang aku hanya menatap kaca jendela di mobil ku.

Tak terasa aku sudah tiba di rumah dan langsung naik ke atas.Orang tua ku kerja seperti biasa.Aku hanya berbaring di tempat tidur.Entah aku kepikiran sama sahabat baru ku,Difa.”H,mm semoga gak terjadi apa-apa sama dia aamiin.”,kata ku langsung tertidur.
Esok pagi nya…
Cakka ayo bangun,sekolah sudah jam berapa ini?Mandi dulu.”,kata mama ku di depan pintu ku.”iya maaah”,kata ku yang bergegas bangun dengan ngantuk nya.Aku membuka jendela kamar ku,”H,mmmm aaaaaaah Enak nya udara di pagi hari.”,kata ku tarik nafas.aku mengambil handuk ku dan mandi.setelah mandi aku memakai baju untuk hari ini yap betul putih biru dengan topi,karena sekarang upacara bendera.

“Pagi papa mama.”,kata ku sambil duduk menikmati sarapan.”Kemarin enak banget tidur nya ya?”,kata ayah ku.”Ahhh masa sich?kan Cakka bangun waktu itu.”,kata aku sambil makan roti.”Laaah kemarin pulang dari Padus ayah lihat kamu sudah tidur.”,kata ayah ku.”iya Cakka mama juga liat dari siang sampai malam gak keluar kamar.”,kata ibu ku yang membuat ku tersedak.”Apa!!?? jadi Cakka Tidur seharian penuh!!!???”,kata ku yang membuat semakin tersedak.”hahahah nggak kook ayah sama ibu bercanda.hahahaha”,kata Ayah ku yang membuat ku kesal,tetapi juga bikin aku tertawa.

“yasudah Cakka sekolah dulu ya.”,kata ku bangkit dari tempat duduk ku lalu salim kepada kedua pahlawan ku.”Assalammualaikum.”,kata ku.”Kehilangan sesuatu?”,kata Ibu ku.”apa camera sudah.oiyaaaa tas sekolah hahahaha.”,kata ku sambil mengambil task u yang berada di kursi makan.Lalu aku bergegas menuju mobil,seperti biasa pak Kusni telah menunggu ku di luar dengan sapaan dan senyuman yang khas,di tambah medok Surabaya nya yang kental membuat ku tertawa.

“Pak ke sekolah ya..”,kata ku.”Baik den….”,kata Pak Kusni.Selama perjalanan aku mersakan hari ini pasti ada sesuatu.”Tapi..apa?”,kata ku dalam hati.”Ya sudahlah nanti pasti akan ketahuan.”,kata ku.
Di Rumah Sakit…
“Ayoo paah nanti kita bisa terlambat.”,kata Difa.”Iya Difa sebentar.”,kata ayah Difa yang sedang bersiap-siap bersama mama nya.”Ayo ma kita jalan ayooo ayooo.”,kata Difa penuh semangat.Mama Difa hanya bisa tersenyum dan berbisik kepada suami nya “Pa,papa yakin mau menyekolakan Difa?nanti kalau terjadi sesuatu bagaimana ayah?”,kata mama Difa.”Difa lebih kuat dari pada kita ma,lihat lah dia,dia sangat bersemangat untuk berekolah.”,kata Beliau.Mama Difa mendekat kea rah Difa dan berkata “Coba sini lihat anak mama…h,mmmm udah rapi,ayo sekarang berangkat.”,kata Beliau.Difa tampak semangat untuk memulai sekolah baru nya.Difa memang di golongkan anak cerdas.Setiap tahun dia mendapatkan juara kelas dan juga juara umum.Tetapi,akibat dari penyakit nya ini,Kecerdasan nya Difa menurun secara berangsur angsur karena penyakit yang di derita nya.

Difa dan orang tua nya berangkat menuju sekolah yang Difa ingin kan yaitu Sekolah yang sama dengan ku.Difa tampak senang mungkin karena bisa satu sekolah dengan ku.Muka Difa seketika tampak tak seperi Orang yang mengidap penyakit Leukimia,seperti tak ada yang salah di dalam tubuh nya.
Beberapa menit kemudian Difa telah sampai di sekolah dan pas  mobil ku dengan Difa berhadapan.”Makasih ya pak Kusni.”,kata Ku sambil membawa tas dan menyimpan camera paraloid ku di dalam nya,karena di sini memang di sekolah tak diizinkan membawa camera kecuali ada Exstra Fhotografi.

“Iya den..hati-hati menyebrang,nanti kayak kemarin lagi hahaha.”,kata Pak Kusni.Aku hanya tertawa pak Kusni berbicara demikian.Lalu aku melihat Difa keluar dari mobil nya bersama kedua orang tua nya.”Difa!”,kata ku memanggil nya.”Cakka!”,kata Difa memanggil nama ku.Kami berjabat tangan.”Waaaah tak menyangka kamu sekolah disini,bersama aku pula hahaha.”,kata ku,”Iya..aku yang milih sekolah nya biar sama dengan kamu hihihihi.”,kata Difa tertawa.
“Itu..orang tua mu?”,kata ku memandang orang yang berada di belakang Difa.”Oh iya….mama papa ini Cakka,Sang Fhotografer yang Difa tunjukin hasil fhoto nya.”,kata Difa.”Tepat nya belum fhotografer kaleee”,kata Ku tertawa.Aku memperkenalkan diriku dan salim kepada kedua orang tua Difa.

“Cakka,ternyata kamu Cakka ya?sahabat nya Difa?syukurlah paaa,Difa ada sahabat nya.”,kata Beliau.”Yasudah Difa mau masuk sama mama papa atau sama Cakka?”,kata papa Difa.”H,mm sama Cakka saja lah pah,kan Difa sudah gede,malu kan.”,kata Difa.”Yasudah…nanti jangan lupa diminum o….””Ssssssssssst ayoo Cakka kita masuk.”,kata Difa memotong pembicaraan papa nya.
“Tapi,Nanti bisa nggak ngomong sama guru nya.”,kata Papa Difa.Seketika Difa terhenti seperti gaya Anime kebanyakan,tyaitu kaki satu masih terangkat dengan keadaan lunglai Difa menjawab “Gak tau….”,kata Difa dengan nada lunglai yang membuat aku tertawa.”Mirip mirip di anime hahahaha”,kata ku yang membuat air mata ku mengalir.
Akhirnya diputuskan orang tua Difa,Difa dan aku menemui kepala sekolah.Tetapi,aku berpamitan ingin ke kelas dahulu.”Hati-hati ya Cakka.”,kata Difa.
Di ruang kepala sekolah…

“Assalammualaikum…”,kata Papa Difa.”Waalaikumsalam..oh bapak Yusuf silahkan masuk pak.”,kata kepala sekolah.”Jadi ini nama nya Difa?”,kata Pak samsul kepala sekolah.”Iya pak,ini anak saya,jadi dia akan masuk kelas berapa ya pak?”,kata Papa Difa.”Kebetulan satu kelas kosong yaitu kelas 2E.”,kata Pak Samsul.”Baiklah Pak terimakasih pak telah mengizinkan anak kami bersekolah disini.”,kata Mama Dufa.”Sama-sama bu,di tambah Difa sangat pintar,mungkin bisa menjadi juara kelas.”,kata Pak Samsul.
“Baiklah pak,kalau begitu kami permisi dulu,terimakasih pak.”,kata Papa berjabat tangan dengan Pak Samsul begitu pula dengan mama Difa.Tetapi,ayah Difa masih di ruang kepala sekolah Mama dan Difa menunggu di luar.”Pak anak saya di diagnose terkena penyakit Leukimia pak,jadi saya mohon awasi anak kami ya pak,saya tak ingin kehilangan anak saya pak.”,kata Papa Difa.Pak Samsul sangat terpukul mendengar peristiwa tersebut,”Baik pak,saya akan konfirmasi kepada semua guru-guru di sekolah ini untuk mengawasi mereka,tetapi anak bapak juga harus mengawasi dirinya sendiri,karena yang tau hanyalah anak bapak sendiri.”,kata Pak Samsul.

“Baik pak,terimakasih.”,kata Ayah Difa.Ayah Difa keluar dari ruangan begitu pula dengan Pak Samsul yang ingin menujukan jalan menuju kelas 8E.Para pembaca,Aku kelas 8E looow,mungkin nanti aku akan 1 kelas dengan Difa,dan mungkin 1 bangku dengan nya.
“papa mama dari sini Difa sama Pak Samsul jalan sendiri ya.malu kan kalau di temenin.”,kata Difa.Kedua orang tua nya hanya tersenyum tetapi,dalam hati mereka sangat lah khawatir.Akhir nya Difa berlalu menuju 2E.”Selamat pagi anak-anak,kenalkan ada murid baru.silahkan perkenalkan nama mu.aku hanya tersenyum,dan melihat ada Cakka di deretan bangku tengah dua dari depan.dia tersenyum kea rah ku,aku menarik nafas dan memulai memperkenalkan nama ku.

“Selamat siang teman-teman,nama ku Difa,lengkap nya Muhammad Difa Alfarizi.panggil saja saya Difa.Saya pindahan dari Sekolah SMP.Binnaan Nusantara.Umur saya 14 tahun,saya suka menggambar Manga Jepang,dan yang berbau Jepang.Saya tinggal di perumahan Melati no.12X,Dan hobby saya berenang,membaca novel,membuat puisi,dan juga menggambar Manga Jepang tentu nya,dan saya harap saya bisa di terima disini.”,kata Ku dengan kaki yang gemetar.

“Bagus Difa nah sekarang kamu duduk di samping nya Cakka.Nanti langsung mulai pelajaran nya.”,kata Pak Samsul.”Iya pak,Terimakasih ya pak.”,kata Difa tersenyum ke pak Samsul.Difa berjalan melewati teman-teman baru nya.mereka semua terutama perempuan nya wiiih tersenyum senyum dan tersipu melihat Difa hahaha,tapi tak mengapa,aku beruntung punya sahabat yang sudah kenal duluan dari pada mereka.
Belum sampai di sebelah bangku ku,si Gnedut Jhino dengan sengaja menyandul kaki nya Difa sampai terjatuh.Jhino hanya tertawa bersama geng nya.aku bangkit dan menolong Difa,”Heh Gendut kalau mau mencari masalah jangan di kelas paham!? You shut up or me hurt you,BAKA!”,kata ku dengan tegas nya.Lalu tidak tinggal diam,Jhino menarik kerah seragam ku dan ingin menonjok ku,segera pak Samsul menghentikan perdebatan kami.”Kalian berdua! Hentikan atau bapak laporkan kepada kedua orang tua kalian,paham!?”,kata Pak Samsul sambil menghampiri kami.”Dia pak duluan masa anak baru di bully!? Kan itu tindakan yang tak patut di tiru!”,kata ku ber agumen.”Siapa juga?! Heh! Jelas-jelas gw tuh capek pegel kaki nya di tekuk ya gw selonjori laah,kalo kaki gw di amputasi loh mau nanggung?”,kata Jhoni.

“Sudah! Cukup! Duduk ke tempat masing-masing!”,kata Pak Samsul yang membuat ana-anak dalam kelas mengunci mulut mereka.Aku menarik nafas ku dalam-dalam.Pak Samsul keluar dari kelas kami setelah memberikan cerama nya yang panjang.Difa langsung melihat ku dan berkata “Gomenasai Cakka kun.Aku gak bermaksud untuk itu.Mungkin aku yang salah,nggak memperhatikan jalan ku.”,kata Difa merasa bersalah.

“Hei..enggak kok,Jhino tuh yang salah,dia memang suka banget jailin anak-anak disini terutama murid baru.Tapi nggak masalah dan jangan takut,selama ada aku sebagai sahabat dan tameng mu hihihi kamu tak akan di sentuh oleh tuh Gendut.”,kata ku sambil menepuk nepuk Punggung Difa.Difa hanya tertawa,dan seketika guru pelajaran matematika pun datang.”Assalammualaikum anak-anak.”,kata Bu Shila.”Waalaikumsalam.”,kata Anak-anak.”Oh ya siapa disini anak baru?”,kata Bu Syila.Difa mengacungkan tangan nya.”Nama nya siapa?”,kata Bu syila.”Difa bu,Muhammad Difa Alfarizi.”,kata Difa.”Baiklah terimakasih Difa.”,kata Bu Syila.

“Baiklah anak-anak hari ini kita akan membahas tentang Bangun ruang.”,kata Bu Syila sambil menulis rangkuman di Papan Tulis.”Aduuh aku lupa Bawa buku Matematika!”,kata ku.”Ini pake punya ku saja,bagi dua.jauh-jauh hari papa ku sudah beli  hehehe.”,kata Difa.”waah Alhamdulillah aku berutang budi nih ke kamu hahaha.”,kata ku.”Aaaaah nggak usah gitu,itu guna nya sahabat.”,kata Difa.
Kami semua sibuk mencatat,seketika Bu Syila mengajukan pertanyaan untuk menjawab di papan tulis.”Cakka coba tulis cara dan jawaban nya sesuai dengan rangkuman yang bu Guru berikan.”,kata Bu Syila.Aku pun berjalan menuju ke papan tulis sambil membawa buku yang isi nya rangkuman yang sudah di catat,Jhino membuat masalah lagi dengan menyenggol ku.Aku hanya melihat ya dan memberikan Mata Marah ku ke dia.
Aku menarik nafas,dan menjawab dengan tenang.”Sudah bu.”,kata ku.Aku pun menuju tempat duduk ku.”Bagus benar,lalu….Difa coba kamu kerjakan nomor dua.”,kata Bu Syila.”Baik bu.”,kata Difa sambil bangkit dari tempat duduk nya.Untung saja kali ini Jhino tak mengganggu Difa karena sibuk berpindah tempat karena sudah puas dengan kejailan nya ke aku.

“Sudah bu.”,kata Difa.”Bagus Cakka dan Difa benar semua.”,kata Bu Syila.Kami melakukan high five bersama hahaha.sangat menyenangkan.Bel berbunyi tanda pergantian jam pelajaran.”Baiklah sekian dari Ibu jangan lupa Pr di kerjakan,Karena kalian akan mendapat banyak liburan.Wassalammualaikum”,kata Bu Syila yang berlalu Keluar kelas.Aku sekarang piket sobat,jadi tugas ku mencari guru.”Difa yuk anterin aku cari guru sekalian aku ajak keliling sekolah.”,kata ku.”H,mmm Ayuk aku kepengen liat-liat juga.”,kata Difa sambil bangkit dari bangku nya.
Kami keluar.”Hei hei liat tuh.Kita kerjain mereka berdua.”,kata Jhino yang berada di Kelas.”Cara nya bos?”,kata Anak buah mereka.”Gini…”,kata Jhino berbisik.”Ini ruang Lab,nah itu Ruang music,dan itu Bahasa.”,kata ku menjelaskan.”H,mm nggak ada ruangan untuk menggambar Manga gitu?”,kata Difa.”H,mm nggak ada.Karena mereka menggap bahwa manga hanya menghabiskan banyak waktu untuk menggambar.

”,kata ku.Tiba-Tiba Difa marah dan mengatakan “Hah!? Manga itu kan termasuk seni dari Jepang! Keterlaluan liat saja!”,kata Difa.”Sudah-sudah aku juga sudah berusaha untuk mengajukan Exstra Menggambar Manga untuk di masukan ke daftar Exstra sekolah,tapi guru-guru di sini tak setuju.”,kata ku.
Muka Difa memperlihatkan exspresi pasrah sambil menarik nafas panjang.”Nah ini kantor guru,kita masuk ya.”,kata ku.”Assalammualaikum Ibu Greace ada?”,kata Ku.”Iya Cakka.”,kata Ibu Grace.”Sekarang pelajaran nya ibu.”,kata ku.”Oiya terimakasih.hei wait that’s a new student?”,kata Bu Grace.Bu Grace berasal dari London,sekolah aku sudah bertaraf International.Jadi,ada pertukaran pelajar untuk kelas 3 SMP.Nah,Bu Grace juga mengajar kelas 2SMP.Bu Grace orang nya sangat baik,periang terkadang bikin kita tertawa kalau pelafalan bahasa Indonesia nya salah.Tapi,Bu Grace nggak marah kok.”Yeah his name’s Difa.Difa ini Bu Grace yang mengajar Bahasa Inggris.”,kata ku memperkenalkan kedua nya.”Hello Miss.My name’s Difa.Nice to meet you.”,kata Difa.”Yeaah my name Grace,and nice to meet you too Difa.”,kata Bu Grace sambil tersenyum.

Di Dalam kantor guru ada TV CCTV jadi setiap kelas di pasang termasuk di kelas ku.Tetapi,Aku melihat Jhoni dang eng nya memasukan Camera ku ke dalam tas nya Difa.”H,mm kalian piker aku bodoh?Kita lihat saja waktu untuk bersenang-senang.”,kata ku dalam hati.”Come on let’s go to the class.”,kata Bu Grace.”Wait Miss.i must go to toilet.”,kata ku berbohong.”Ok but quickly.”,kata Bu Grace sambil mengajak Difa kembali ke kelas.
Lalu kebetulan ada pak Slamet.dia lah yang bertugas di bagian keamanan termasuk setting CCTV.”Pak tolong bagian pada jam 09.30 di putar ulang ya pak.lalu masukan ke Hp saya.”,kata ku.”Untuk apa Ka?”,kata Pak Slamet.”Sudaah tenang ajah pak,cepat ya.”,kata ku sambil menyerah kan Hp ku.Aku mengikuti Pak Slamet ke ruangan “Control Room” di dalam ruangan itu juga terdapat camera dan Tv CCTV.

“cepat pak.”,kata ku.Pak Slamet hanya tersenyum.beberapa menit kemudian Pak Slamet melihat apa yang aku lihat yaitu penjebakan Jhoni.”Owww jadi Cakka mau membongkar semua ini?”,kata Pak Slamet.”Iyap makanya saya butuh rekaman itu.”,kata ku.beberapa menit kemudian Pak Slamet selesai memasukan rekaman CCTV itu ke hp ku.

“Terimakasih ya pak.”,kata ku bergegas untuk masuk kelas.Untung saja pelajaran nya masih belum mulai walau terlambat.”Assalammualaikum”,kata ku.”Sorry Miss toilet full.”,kata ku.”yes no problem sit down please.”,kata Bu Grace.Jhoni hanya tersenyum ke aku dengan senyuman sinis nya.Mereka semua para anak buah Jhoni High Five bersama-sama.Aku hanya tertawa dalam hati apa yang akan terjadi nanti nya pada saat istirahat.

1 Jam pelajaran Bu Grace sudah berlalu dan bel istirahat terdengar.”Aku bersiap-siap untuk drama hari ini di depan semua teman-teman sekelas.”Difa,lihat dan perhatikan ya.ini hanya lah acting semata.jangan masukan dalam hati.”,kata ku berbisik.”Ba..baiklah..”,kata Difa penasaran.kebetulan semua murid belum keluar dan ini kesempatan emas.

Aku sengaja untuk merogo-rogo task u untuk mencari camera ku.”Eiii teman teman ada yang lihat camera ku nggak?duuuh ilang niiih bantuin nyari donk.”,kata ku.Teman teman ku ikut mencari tak terkecuali Difa pun ikut mencari dan tentu nya Jhoni dengan muka yang penuh perhatian.”Nggak ada low Cakka.”,kata James.”In here nothing!!”,kata Swean.”Di sini juga nggak ada coba inget-inget dimana…”,kata Mumtaz.
“Jelas-jelas aku taruh disiniii masa jin yang ambil?!kan nggak mungkin.”,kata ku.”Palingan di Difa”,kata Jhoni.”apa maksud mu?! Dia mana mungkin mencuri Camera ku!jangan jangan kamu ya?!”,kata ku menunjuk Jhoni.”Neeeh periksa task u!!”,kata Jhoni.”yang nama nya pencuri pasti nggak bakal ngaku!”,kata ku.”eeeh loh nuduh gw mencuri?!”,kata Jhoni.

“Bukan nuduh that’s fact!”,kata ku.”Coba liat tas nya Difa sahabat loh!”,kata Jhoni.”Aku mengedipkan mata ku ke Difa tanda “inilah saat nya” Difa hanya aneh.”Difa coba liat tas mu.”,kata ku.”Tapi…aku nggak bakal nyuri camera mu.”,kata Difa.”aku mau liat.”,kata ku sambil mengedipkan mata ku untuk memberikan syarat “ berikan saja”

Akhirnya Difa menyerahkan tas nya.”Hah?! i..ini camera ku!”,kata ku acting.”Cakka cakka i..ini salah paham!! Sumpah aku tak ada mencuri dari tadi aku kan ke ruang guru mana bisa aku langsung ambil camera mu lalu mencuri nya!”,kata Difa.”Heh?! dimana mana pencuri nggak bakal ngaku!”,kata Jhoni dan para geng nya.

“Iya..memang para pencuri tak pernah ngaku tapi Bos nya lah yang akan ketahuan!”,kata ku.sesaat Difa tersenyum mungkin karena sudah tau akan hal ini.”Hei semua nya!! Difa tak bersalah Jhoni lah yang bersalah His Lie!!”,kata ku berteriak agar semua berkumpul.”owww seriously?”,kata Michael.”Yes!”,kata ku.”Kalau begitu mana bukti nya hahahaha harus punya bukti dong!!”kata Jhoni dan para geng nya.”you are don’t believe me? Maybe this video demonstration how Jhoni carry out his crime.”,kata ku sambil membawa hp ku.dan semua teman-teman pun berkumpul

“Di video ini terlihat Jhino pada saat tak ada orang yang memperhatikan gerak-gerik nya Jhino memasukan Camera ku k etas Difa untuk membuat kami terpecah.karena kita tau semua bahwa Jhino sangat suka bully seseorang.”,kata Ku menjelas kan ala detektif Conan.semua mata tertuju kepada Jhino.”Hei you!! You very very very naughty! I will tell you to headmaster now!”,kata James,swean,dan Michael.
Alhasil mereka semua pergi ke kepala sekolah dan menceritakan apa yang terjadi