KISAH DIBALIK LENSA
CAMERA
Pai itu adalah Minggu pagi yang
sangat indah.Matahari belum bangun dari ranjang nya,Suara kicauan burung yang
beberapa sudah melakukan nyanyian mereka,Dan hujan seperti nya mencari tempat
lain untuk dia singgahi.lalu daun air talas yang sangat mempesona.Nama ku
Cakka,Umurku 14 thn ya tahun ini 15 thn.”Sejuk nya hari ini,keliatan nya objek
fhoto banyak nih.”,kata ku sambil keluar rumah.Aku memang sekarang lagi
menekuni dunia Fhotography.Kebetulan ayah ku memberikan Kado ulang tahun ku
pada saat umur ku 13 thn.Setahun kamera itu tak terpakai akhirnya aku pakai
juga.
Aku menjepret jepret sana
sini,memperlihatkan angel yang sangaaat bagus.Dan,jangan kaget kalau di dalam
kamar ku terdapat banyaaak buku tentang dunia Fhotography hehehe.Pada pagi hari
yang aku paling suka ialah embun yang masih berada di daunt alas dan juga
Matahari yang telah terbit.
Itu merupakan ANGEL yang sangaat
indah yang pernah aku lihat.”Waduuh udah jam 7 tapi masih sepi ya ini kompleks
rumah?”,kata ku sambil meletakan kembali peralatan camera ku.Saking
terburu-buru nya hampir saja lensa camera ku terjatuh,kalau pecah waduuuuuuuuuh
ayah pasti ngomel-ngomel dah.”assalammualaikum..”,kata ku masuk ke dalam rumah
ku.”waalaikumsalam,gimana dek?sudah dapet ANGEL nya?”,kata mama ku.
Aku hanya tersenyum.”Hari ini
beda dari hari yang lain ma,ada awan yang indah wiiiiiiih pokok nya
apiiiiik”,kata ku yang bersemangat.Ibu ku hanya tersenyum melihat ku
bersemangat.”Oh ya dek,itu di sana mama sudah siapin roti bakar sama susu.”,kata
ibu ku yang sibuk dengan masakan rumah yang membuat ku tergoda.
Aku langsung mengambil roti bakar
ku dan berlari ke kamar ku yang berada di lantai 2.seperti biasa aku menonton
tv sambil memakan roti bakar.Terkadang kalau sedang iklan aku selingkan dengan
membaca panduan menjadi fhotografer professional.Kamar ku memiliki jendela yang
langsung tembus dengan pemandangan di jalan kompleks rumah ku.
Jika bosan aku terkadang melihat
ke luar melalui jendela ku,yang membuat ku bermimpi mimpi menjadi fhotografer
yang go International.”Aduuuh sudah jam 08.30 kan sekarang panduan suara!”,kata
ku ayng langsung mandi dan bergegas menuju lantai 1.”toh kan buru-buru pasti
deh kalau sudah jam segini.”,kata ayah ku yang sedang menikmati sarapan nya
dengan membaca Koran Pagi.”iya pah….duuuh speatu sepatu…mana ni sepatuu
Cakka?”,kata ku panic mencari-cari sepatu.
“
Dari tadi kan sudah pake,itu di
kaki itu apa?”,kata ayah ku yang ketawa.aku memukul jidat ku,”pantesan..”,kata
ku.”pah ma berangkat dulu I love you all assalammualaikum”,kata ku berpamitan
kepada kedua orang tua ku.”Kamera nya?’,kata mama ku yang sedang membawa kamera
ku.”astagfirullaaaaah”,kata ku sambil berlari mengambil kamera di tangan ibu
ku.”ok byeee assalammualaikuuum”,kata ku berlari menuju mobil.
“pak ke sekolah yaa pak.”,kata ku
ke pak Kusni.”siaaaaap den”,kata pak kusni.pak Kusni merupakan sopir keluarga
ku yang sudah kuanggap sebagai ayah kedua ku,dan sudah dianggap oleh keluarga
sendiri.pak Kusni sudah mengikuti keluarga ku semenjak aku umur 5 tahun hingga
sekarang.Selama perjalanan aku mendengarkan lagu-lagu favorite ku,yap lagu Jepang,hehehe.Aku
sangat menyukai lagu-lagu jepang seperti Ichiban no takaramono,Chiisana
Mahou,Gomen ne Summer,dll.Makanya stiap hari aku membuka “Harajuku Snap Shot”
untuk mengetahui up to date baju style Jepang.Dan sobat,jangan kaget kalau aku
setiap hai berpakaian style Jepang,entah dari segi model baju,warna baju dan hair style.
“Den…kita sudah samapai”,kata Pak
Kusni.”Na..nanaaaaa…nanaaa”,kata ku saking keras nya aku mendengar menggunakan
headset dan ipod ku.”DEN SUDAH SAMPAI!!”,kata Pak Kusni.”iii..iyaaa paaaaak
sudah sampai yaaaaa….makasih ya pak.”,kata ku kaget dan berlari menuju gerbang
sekolah.Belum sampai di Gerbang aku hampir tertabrak Mobil tapi,ada seorang
anak yang langsung memegang tangan ku.”HEI!!KALAU MAU NYEBRANG LIAT LIAT
DONK!!! SE ENAK NYA JA!!!”,kata pengemudi mobil yang bisa ku pastikan anak
berumur 25 thn.
Aku masih deg degan…rasa nya
tangan dan kaki ku dingin akibat kejadian itu.”Den..aden baik-baik saja?’,kata
Pak Kusni sambil berusaha menompang ku.”i..iya pak cumin bret sedikit
auuu”,kata ku kesakitan.”Terimakasih ya…kamu sudah nyelamatin aku.”,kata
ku.”iya…maaf aku spontan narik kamu.”,kata anak itu.Anak nya bisa kubilang umur
nya sebaya dengan ku,tapi aneh nya dia memakai pakaian Rumah Sakit.Apa jangan
jangan…dia pasien yang kabur dari rumah sakit ya?
“Tunggu..nama kamu siapa?”,kata
ku sambil menjulur kan tangan ku.”Nama ku Difa,nama kamu?”,kata Difa sambil
menjulurkan tangan nya kea rah tangan ku.”Nama ku Cakka,salam kenal.”,kata
ku.”Baiklah Difa,maaf aku harus ikut latihan Padus,nanti kita ngomong-ngomong
lagi ya..”,kata ku sambil melambaikan tangan ku.Adit hanya melempar senyuman
kea rah ku.
“
Difa!! Dimana kamuuu?”,kata
seorang perempuan dan seperti nya orang tua Adit.Lalu,Adit mengikuti ku dengan
panik dan berlari kea rah ku dengan ngosh ngoshan.”Cakka Cakka
tunggu……tunggu…Aku ikut sama kamu ya bentaaaar ajah 10 menit
minimal.pleaseeee”,kata Difa yang tampak ketakutan.”Difa!! dimana kamu?”,aku
menoleh ke belakang lalu Adit spontan kearah belakang ku dan mendorong ku masuk
sekolah.
Pak Kusni sudah pulang.Adit
mendorong tubuhku.”i..iyaa kamu boleh ikut…”,kata ku.”Beneraaaaan? syukurlaah
ok sekarang ruangan Padus mu dimana?”,kataDifa.”ituu,waaah syukurlah belum
mulai.”,kata ku.”Halooo semuaaa”,kata ku kepada teman-teman ku.”Cie ileeeeeh
sudah bawa camera ni”,kataa Angel.”Heii fhotografer fhotoin kita donk”,kata
Salsa.”Ok deeeeeh wani piroooo?”<kata ku yang membuat semua ketawa.
Aku mengeluarkan Camera ku dari
dalam tas.Tanpa sadar firasat ku sudah tak enak.”KYaaaaa!!!!!!!!! Lensa nya!!!!
Lensa nya pecah!!! Aduuuh gimana ini??!!!”,kata ku panik.”Lah kok bisa?!”,kata
Angel.Aku mengingat kejadian tadi sewaktu Difa menarik ku,aku mengenai pohon
tepat di tas ku.”Cak..cakka..maafkan aku….”,kata Difa.Sebenar nya sobat aku
marah tapi aku kasian,orang yang telah menyelamati aku,tapi aku marahi.aku
menarik nafas dan berkata “nggak napa kok,ini bukan salah mu,ini salah ku.cobsa
saja tadi aku berhati-hati menyebrang,pasti gak kayak gini,justru aku yang
bertertimakasih sudah menyelamat kan jiwa ku.”,kata ku.
“Ta..tapi…lensa camera itu kan
mahal.”,kata Difa yang mulai menangis.”Hei..jangan menangis,ini lap dulu.”,kata
ku menyerah kan sapu tangan ku.”Tenang saja aku punya camera paraloid instax
mini,biasa nya aku pake kalau dalam keadaan genting.”kata ku mengambil camera
paraloid.”Nah ini diaaaa”,kata ku.”Wiiih itu bukan nya camera lomo ya ka?”,kata
Salsa.”Ya…aku suka nya soal nya unik,yuuk kata nya mau fhoto.”,kata ku.”iyaaa
ayoook.”,kata Salsa dan Angel.”oh ya kenalin dulu ini Adit,tadi dia nolongin
aku soal nya aku hampir ketabrak mobil.”,kata ku.mereka kaget tapi mereka
bersyukur bahwa aku tak mengapa.
Mereka berjabat tangan dan
memperkenalkan diri mereka masing-masing mereka semua tampak senang.”inilah
inti fhotografer,kesenangan yang natural.jangan di lewatkan ini.”,kata ku yang
langsung jepret tawa-tawa mereka karena Difa mencairkan suasana.aku seperti paparazzi hahaha tapi gak mengapalah.
“dah ini..”,kata ku ayng membuat
mereka semua kaget karena aku mengambil fhoto mereka diam-diam.”Ihhh
jahat,ambil fhoto diam-diam.”,kata Salsa.”liat dulu dong fhoto nya.”,kata ku.10
detik kemudian
fhoto mereka sudah terlihat mereka kegirangan karena fhoto
mereka bagus dan Nampak natural.”Cakka,bagus banget,boleh nggak aku
ambil?”,kata Difa.”Boleh kook itu kan fhoto kamu.”,kata ku dengan senyum.Tapi
sobat,aku berusaha untuk dalam hati ku untuk tidak sombong.Karena semua pujian
bisa menyesatkan.maka dari itu aku takut akan sebuah pujian.Tapi,aku akan terus
belajar untuk tidak sombong.
Lalu pak Boggy datang.Pak boggy
merupakan guru music disini.dari tangan nya lah Panduan Suara di sekolah ku mendapatkan banyak
piala.”Assalmmualaikum anak anak “,kata Pak Boggy.”Walaikumsalam pak,ayook pak
latihan.”,kata Michael.”Ayook masuk dulu semua nya.”,kata pak Boggy yang sedang
membawa keyboard.”Adit maaf ya..aku harus masuk…tapi..aku kasian sama kamu
sndirian disini.”,kata ku.”Adiiit!! kamu disitu?”,kata orang tua Adit.”tuuh
orang tua ku menjemputku..makasih ya Cakka,maukah kau menjadi sahabat ku?”,kata
Adit.”Aku sangat sangat sangat tersanjung dan aku mau menjadi sahabat mu…lain
kali datang lagi ya di kompleks rumah ku dari sini lurus lampu merah belok
kanan,ada pertigaan belok kiri,disitu kompleks rumah ku no.10X”,kata ku sambil
masuk kelas.
“Ok lain kali hati-hati
menyebrang ya…”,kata Difa.sambil berlari keluar sekolah ku.Aku hanya tertawa
mendangar hal itu.”Dari mana saja kamu dek?mama khawatir tau.”,kata mama Difa.”iya
ma..tadi cumin cari udara segar saja.”,kata Difa berbohong.”yasudah ayo ke
Rumah Sakit dokter sudah menunggu.”,kata Ayah Difa.
Di Rumah Sakit…
“Difa kamu harus banyak istirahat
ya…karena penyakit mu sudah memasuki stadium lanjut.”,kata dokter.Adit hanya
tersenyum.Orang tua Difa sangat shock mendengar berita itu,mama Difa memeluk
erat Badan Adit.”Ya Allah…..mengapa kau memberikan cobaa ini kepada annak
kuu.?”,Kata mama Adit dalam hati.”Tuan Yusuf,bisa bicara sebentar?”,kata dokter
Hendra.ayah Difa dan dokter memasuki ruangan dokter Hendra.”Tuan Yusuf,kami
dari tim Medis Sudah tak bisa berbuat apa-apa lagi pak.Kami sudah berusaha
semampu kami,tapi Leukimia dalam tubuh anak bapak sudah menjalar ke organ organ
penting di tambah kondisi yang tak memungkinkan ..”,kata Dokter Hendra.”DOKTER!!
saya ingat kan sekali lagi!! Saya tak ingin anak saya mati sia-sia!! Karena tak
nada obat nya!!Sembuhkan anak saya atau saya laporkan rumah sakit ini karena
telah membunuh anak saya!”,kata Ayah Difa yang kesal sambil menarik kerah
dokter Hendra.”Hanya Tuhan yang bisa memprediksi sesuatu pak,kami hanya
berusaha.”,kata Dokter Hendra.Ayah Hendra melepas kerah Dokter dan keluar
ruangan dengan lunglai dan menangis.
“Ya Allah…apa…apa..salah anak
hamba ya Allah…..”,kata Ayah Difa sambil menangis.Nama ayah nya Difa ialah Sani
Abdullah,beliau usaha minyak terbesar di Indonesia,dan nama ibu nya Difa ialah
Celine Siti Hajar,beliau merupakan manager di hotel berbintang 6.Akhir nya ayah
Difa datang ke kamar inap Difa,dan melihat kea rah anak nya yang sudah tertidur.”Anak
ku…Maafkan ayah…ayah memang..memang orang tua yang tak bisa di andal kan..ayah
hanya berkerja tanpa melihat kondisi kesehatan mu…..orang tua macam..macam apa
ayah mu ini?”,kata ayah Difa.
“Ayah…ayah adalah orang tua
terhebat yang Difa punya…ini cumin cobaan dari Allah.”,kata Difa.Beliau
langsung memeluk tubuh Difa yang lemas dengan memar di tangan nya.suasana di
dalam kamar inap itu sangat sedih,lalu Difa mengatakan “Ayah…Difa ingin sekolah
lagi.”,kata Difa.”Nanti ya Difa kalau sudah sembuh ayah dan ibu pasti
menyekolahkan Difa pasti”,kata beliau dengan nada sedih.”Tapi..Difa ingin besok
harus besok dan besok,ayolah Ayah.”,kata Difa.
“Keliatan nya besok sudah boleh
pulang kok Difa,ingat ya jangan bandel,minum obat yang teratur,jangan sering
kecapean.”,kata Dokter Hendra yang sudah menguping pembicaraan kami.”Tuh dokter
Hendra saja sudah izinkan,kenapa ayah tidak?”,kata Difa sambil memberikan
browser sekolah ku.Memang di sekolah ku menerima murid baru karena baru libur
Semester ganjil.”Ini ayah,Difa ingin bersekolah disini.Disana ada Sahabat Difa
sewaktu Difa kabur dari Rumah Sakit,dia seorang calon fhotografer yang
handal.”,kata Difa sambil memberikan hasil fhoto yang aku ambil sewaktu di
sekolah.
“Ini hasil jepretan dia.Lihatlah
Ayah.”,kata Difa sambil menunjukan fhoto itu.Ayah Difa melihat kea rah dokter
seperti mengisyaratkan “Bagaimana?” dokter Hendra hanya menganggukan kepala nya
mengisyaratkan “silahkan”
“Baiklah Difa besok ayah akan
mendaftar kan Difa ke sekolah ini.ingat jangan sampai kelelahan ya.”,kata
Beliau.”Siap Kapteen.”,kata Difa sambil hormat.Yasudah sekarang yang penting
Difa tidur dulu baru baru besok kita pergi ke Sekolah.
Di ruang Musik…
“Bagaimana keadaan Difa ya?”,kata
ku bengong.”tadi banyak memar di sekujur tubuh nya,apakah……aaaaah tidak tidak
mungkin Difa di pukul oleh orang tua nya.”,kata ku
Menebak.”Cakka…Cakka…Cakka!”,kata Michael yang berada di sebelah ku.”what
what?sorry”,kata ku.”are you ok?i see you very confused”,kata Michael.”No..no
iam fine thankyou bro.”,kata ku memulai untuk focus kembali.
“Baiklah sampai disini dulu,ingat
besok sudah mulai masuk memulai pelajaran semester Genap.”,kata Pak Boggy.”iya
paak”,kata murid-murid di dalam kelas.”Assalammualaikum”,kata Pak
Boggy.”Waalaikum salam”,kata murid-murid di kelas yang bergegas salim dan
langsung pulang.
Pak Kusni telah menunggu di depan
gerbang.”Mari den kita pulang.”,kata Pak Kusni.Aku hanya tersenyum karena hari
ini aku tak bersemangat,entah mengapa sekarang aku butuh Difa.Dalam perjalanan
aku hanya bengong,walau Pak Kusni sudah berusaha untuk menghibur ku,tapi aku
tak bersuara sedikit pun selain suara tarikan nafas ku,dan hembusan nafas ku.selama
perjalanan pulang aku hanya menatap kaca jendela di mobil ku.
Tak terasa aku sudah tiba di
rumah dan langsung naik ke atas.Orang tua ku kerja seperti biasa.Aku hanya
berbaring di tempat tidur.Entah aku kepikiran sama sahabat baru ku,Difa.”H,mm
semoga gak terjadi apa-apa sama dia aamiin.”,kata ku langsung tertidur.
Esok pagi nya…
Cakka ayo bangun,sekolah sudah
jam berapa ini?Mandi dulu.”,kata mama ku di depan pintu ku.”iya maaah”,kata ku
yang bergegas bangun dengan ngantuk nya.Aku membuka jendela kamar ku,”H,mmmm
aaaaaaah Enak nya udara di pagi hari.”,kata ku tarik nafas.aku mengambil handuk
ku dan mandi.setelah mandi aku memakai baju untuk hari ini yap betul putih biru
dengan topi,karena sekarang upacara bendera.
“Pagi papa mama.”,kata ku sambil
duduk menikmati sarapan.”Kemarin enak banget tidur nya ya?”,kata ayah ku.”Ahhh
masa sich?kan Cakka bangun waktu itu.”,kata aku sambil makan roti.”Laaah
kemarin pulang dari Padus ayah lihat kamu sudah tidur.”,kata ayah ku.”iya Cakka
mama juga liat dari siang sampai malam gak keluar kamar.”,kata ibu ku yang
membuat ku tersedak.”Apa!!?? jadi Cakka Tidur seharian penuh!!!???”,kata ku yang
membuat semakin tersedak.”hahahah nggak kook ayah sama ibu
bercanda.hahahaha”,kata Ayah ku yang membuat ku kesal,tetapi juga bikin aku
tertawa.
“yasudah Cakka sekolah dulu
ya.”,kata ku bangkit dari tempat duduk ku lalu salim kepada kedua pahlawan ku.”Assalammualaikum.”,kata
ku.”Kehilangan sesuatu?”,kata Ibu ku.”apa camera sudah.oiyaaaa tas sekolah
hahahaha.”,kata ku sambil mengambil task u yang berada di kursi makan.Lalu aku
bergegas menuju mobil,seperti biasa pak Kusni telah menunggu ku di luar dengan
sapaan dan senyuman yang khas,di tambah medok Surabaya nya yang kental membuat
ku tertawa.
“Pak ke sekolah ya..”,kata
ku.”Baik den….”,kata Pak Kusni.Selama perjalanan aku mersakan hari ini pasti
ada sesuatu.”Tapi..apa?”,kata ku dalam hati.”Ya sudahlah nanti pasti akan
ketahuan.”,kata ku.
Di Rumah Sakit…
“Ayoo paah nanti kita bisa
terlambat.”,kata Difa.”Iya Difa sebentar.”,kata ayah Difa yang sedang
bersiap-siap bersama mama nya.”Ayo ma kita jalan ayooo ayooo.”,kata Difa penuh
semangat.Mama Difa hanya bisa tersenyum dan berbisik kepada suami nya “Pa,papa
yakin mau menyekolakan Difa?nanti kalau terjadi sesuatu bagaimana ayah?”,kata
mama Difa.”Difa lebih kuat dari pada kita ma,lihat lah dia,dia sangat
bersemangat untuk berekolah.”,kata Beliau.Mama Difa mendekat kea rah Difa dan
berkata “Coba sini lihat anak mama…h,mmmm udah rapi,ayo sekarang
berangkat.”,kata Beliau.Difa tampak semangat untuk memulai sekolah baru
nya.Difa memang di golongkan anak cerdas.Setiap tahun dia mendapatkan juara
kelas dan juga juara umum.Tetapi,akibat dari penyakit nya ini,Kecerdasan nya
Difa menurun secara berangsur angsur karena penyakit yang di derita nya.
Difa dan orang tua nya berangkat
menuju sekolah yang Difa ingin kan yaitu Sekolah yang sama dengan ku.Difa
tampak senang mungkin karena bisa satu sekolah dengan ku.Muka Difa seketika
tampak tak seperi Orang yang mengidap penyakit Leukimia,seperti tak ada yang
salah di dalam tubuh nya.
Beberapa menit kemudian Difa
telah sampai di sekolah dan pas mobil ku
dengan Difa berhadapan.”Makasih ya pak Kusni.”,kata Ku sambil membawa tas dan
menyimpan camera paraloid ku di dalam nya,karena di sini memang di sekolah tak
diizinkan membawa camera kecuali ada Exstra Fhotografi.
“Iya den..hati-hati
menyebrang,nanti kayak kemarin lagi hahaha.”,kata Pak Kusni.Aku hanya tertawa
pak Kusni berbicara demikian.Lalu aku melihat Difa keluar dari mobil nya
bersama kedua orang tua nya.”Difa!”,kata ku memanggil nya.”Cakka!”,kata Difa
memanggil nama ku.Kami berjabat tangan.”Waaaah tak menyangka kamu sekolah
disini,bersama aku pula hahaha.”,kata ku,”Iya..aku yang milih sekolah nya biar
sama dengan kamu hihihihi.”,kata Difa tertawa.
“Itu..orang tua mu?”,kata ku
memandang orang yang berada di belakang Difa.”Oh iya….mama papa ini Cakka,Sang
Fhotografer yang Difa tunjukin hasil fhoto nya.”,kata Difa.”Tepat nya belum
fhotografer kaleee”,kata Ku tertawa.Aku memperkenalkan diriku dan salim kepada
kedua orang tua Difa.
“Cakka,ternyata kamu Cakka
ya?sahabat nya Difa?syukurlah paaa,Difa ada sahabat nya.”,kata Beliau.”Yasudah
Difa mau masuk sama mama papa atau sama Cakka?”,kata papa Difa.”H,mm sama Cakka
saja lah pah,kan Difa sudah gede,malu kan.”,kata Difa.”Yasudah…nanti jangan
lupa diminum o….””Ssssssssssst ayoo Cakka kita masuk.”,kata Difa memotong
pembicaraan papa nya.
“Tapi,Nanti bisa nggak ngomong
sama guru nya.”,kata Papa Difa.Seketika Difa terhenti seperti gaya Anime
kebanyakan,tyaitu kaki satu masih terangkat dengan keadaan lunglai Difa
menjawab “Gak tau….”,kata Difa dengan nada lunglai yang membuat aku
tertawa.”Mirip mirip di anime hahahaha”,kata ku yang membuat air mata ku
mengalir.
Akhirnya diputuskan orang tua
Difa,Difa dan aku menemui kepala sekolah.Tetapi,aku berpamitan ingin ke kelas
dahulu.”Hati-hati ya Cakka.”,kata Difa.
Di ruang kepala sekolah…
“Assalammualaikum…”,kata Papa
Difa.”Waalaikumsalam..oh bapak Yusuf silahkan masuk pak.”,kata kepala
sekolah.”Jadi ini nama nya Difa?”,kata Pak samsul kepala sekolah.”Iya pak,ini
anak saya,jadi dia akan masuk kelas berapa ya pak?”,kata Papa Difa.”Kebetulan
satu kelas kosong yaitu kelas 2E.”,kata Pak Samsul.”Baiklah Pak terimakasih pak
telah mengizinkan anak kami bersekolah disini.”,kata Mama Dufa.”Sama-sama bu,di
tambah Difa sangat pintar,mungkin bisa menjadi juara kelas.”,kata Pak Samsul.
“Baiklah pak,kalau begitu kami
permisi dulu,terimakasih pak.”,kata Papa berjabat tangan dengan Pak Samsul
begitu pula dengan mama Difa.Tetapi,ayah Difa masih di ruang kepala sekolah
Mama dan Difa menunggu di luar.”Pak anak saya di diagnose terkena penyakit
Leukimia pak,jadi saya mohon awasi anak kami ya pak,saya tak ingin kehilangan
anak saya pak.”,kata Papa Difa.Pak Samsul sangat terpukul mendengar peristiwa
tersebut,”Baik pak,saya akan konfirmasi kepada semua guru-guru di sekolah ini
untuk mengawasi mereka,tetapi anak bapak juga harus mengawasi dirinya
sendiri,karena yang tau hanyalah anak bapak sendiri.”,kata Pak Samsul.
“Baik pak,terimakasih.”,kata Ayah
Difa.Ayah Difa keluar dari ruangan begitu pula dengan Pak Samsul yang ingin
menujukan jalan menuju kelas 8E.Para pembaca,Aku kelas 8E looow,mungkin nanti
aku akan 1 kelas dengan Difa,dan mungkin 1 bangku dengan nya.
“papa mama dari sini Difa sama
Pak Samsul jalan sendiri ya.malu kan kalau di temenin.”,kata Difa.Kedua orang
tua nya hanya tersenyum tetapi,dalam hati mereka sangat lah khawatir.Akhir nya
Difa berlalu menuju 2E.”Selamat pagi anak-anak,kenalkan ada murid baru.silahkan
perkenalkan nama mu.aku hanya tersenyum,dan melihat ada Cakka di deretan bangku
tengah dua dari depan.dia tersenyum kea rah ku,aku menarik nafas dan memulai
memperkenalkan nama ku.
“Selamat siang teman-teman,nama
ku Difa,lengkap nya Muhammad Difa Alfarizi.panggil saja saya Difa.Saya pindahan
dari Sekolah SMP.Binnaan Nusantara.Umur saya 14 tahun,saya suka menggambar
Manga Jepang,dan yang berbau Jepang.Saya tinggal di perumahan Melati no.12X,Dan
hobby saya berenang,membaca novel,membuat puisi,dan juga menggambar Manga
Jepang tentu nya,dan saya harap saya bisa di terima disini.”,kata Ku dengan
kaki yang gemetar.
“Bagus Difa nah sekarang kamu
duduk di samping nya Cakka.Nanti langsung mulai pelajaran nya.”,kata Pak
Samsul.”Iya pak,Terimakasih ya pak.”,kata Difa tersenyum ke pak Samsul.Difa
berjalan melewati teman-teman baru nya.mereka semua terutama perempuan nya
wiiih tersenyum senyum dan tersipu melihat Difa hahaha,tapi tak mengapa,aku
beruntung punya sahabat yang sudah kenal duluan dari pada mereka.
Belum sampai di sebelah bangku
ku,si Gnedut Jhino dengan sengaja menyandul kaki nya Difa sampai terjatuh.Jhino
hanya tertawa bersama geng nya.aku bangkit dan menolong Difa,”Heh Gendut kalau
mau mencari masalah jangan di kelas paham!? You shut up or me hurt
you,BAKA!”,kata ku dengan tegas nya.Lalu tidak tinggal diam,Jhino menarik kerah
seragam ku dan ingin menonjok ku,segera pak Samsul menghentikan perdebatan
kami.”Kalian berdua! Hentikan atau bapak laporkan kepada kedua orang tua
kalian,paham!?”,kata Pak Samsul sambil menghampiri kami.”Dia pak duluan masa
anak baru di bully!? Kan itu tindakan
yang tak patut di tiru!”,kata ku ber agumen.”Siapa juga?! Heh! Jelas-jelas gw
tuh capek pegel kaki nya di tekuk ya gw selonjori laah,kalo kaki gw di amputasi
loh mau nanggung?”,kata Jhoni.
“Sudah! Cukup! Duduk ke tempat
masing-masing!”,kata Pak Samsul yang membuat ana-anak dalam kelas mengunci
mulut mereka.Aku menarik nafas ku dalam-dalam.Pak Samsul keluar dari kelas kami
setelah memberikan cerama nya yang panjang.Difa langsung melihat ku dan berkata
“Gomenasai Cakka kun.Aku gak
bermaksud untuk itu.Mungkin aku yang salah,nggak memperhatikan jalan ku.”,kata
Difa merasa bersalah.
“Hei..enggak kok,Jhino tuh yang
salah,dia memang suka banget jailin anak-anak disini terutama murid baru.Tapi
nggak masalah dan jangan takut,selama ada aku sebagai sahabat dan tameng mu
hihihi kamu tak akan di sentuh oleh tuh Gendut.”,kata ku sambil menepuk nepuk
Punggung Difa.Difa hanya tertawa,dan seketika guru pelajaran matematika pun
datang.”Assalammualaikum anak-anak.”,kata Bu Shila.”Waalaikumsalam.”,kata
Anak-anak.”Oh ya siapa disini anak baru?”,kata Bu Syila.Difa mengacungkan
tangan nya.”Nama nya siapa?”,kata Bu syila.”Difa bu,Muhammad Difa
Alfarizi.”,kata Difa.”Baiklah terimakasih Difa.”,kata Bu Syila.
“Baiklah anak-anak hari ini kita
akan membahas tentang Bangun ruang.”,kata Bu Syila sambil menulis rangkuman di
Papan Tulis.”Aduuh aku lupa Bawa buku Matematika!”,kata ku.”Ini pake punya ku
saja,bagi dua.jauh-jauh hari papa ku sudah beli
hehehe.”,kata Difa.”waah Alhamdulillah aku berutang budi nih ke kamu
hahaha.”,kata ku.”Aaaaah nggak usah gitu,itu guna nya sahabat.”,kata Difa.
Kami semua sibuk
mencatat,seketika Bu Syila mengajukan pertanyaan untuk menjawab di papan
tulis.”Cakka coba tulis cara dan jawaban nya sesuai dengan rangkuman yang bu
Guru berikan.”,kata Bu Syila.Aku pun berjalan menuju ke papan tulis sambil
membawa buku yang isi nya rangkuman yang sudah di catat,Jhino membuat masalah
lagi dengan menyenggol ku.Aku hanya melihat ya dan memberikan Mata Marah ku ke
dia.
Aku menarik nafas,dan menjawab
dengan tenang.”Sudah bu.”,kata ku.Aku pun menuju tempat duduk ku.”Bagus
benar,lalu….Difa coba kamu kerjakan nomor dua.”,kata Bu Syila.”Baik bu.”,kata
Difa sambil bangkit dari tempat duduk nya.Untung saja kali ini Jhino tak
mengganggu Difa karena sibuk berpindah tempat karena sudah puas dengan kejailan
nya ke aku.
“Sudah bu.”,kata Difa.”Bagus
Cakka dan Difa benar semua.”,kata Bu Syila.Kami melakukan high five bersama
hahaha.sangat menyenangkan.Bel berbunyi tanda pergantian jam pelajaran.”Baiklah
sekian dari Ibu jangan lupa Pr di kerjakan,Karena kalian akan mendapat banyak
liburan.Wassalammualaikum”,kata Bu Syila yang berlalu Keluar kelas.Aku sekarang
piket sobat,jadi tugas ku mencari guru.”Difa yuk anterin aku cari guru sekalian
aku ajak keliling sekolah.”,kata ku.”H,mmm Ayuk aku kepengen liat-liat
juga.”,kata Difa sambil bangkit dari bangku nya.
Kami keluar.”Hei hei liat tuh.Kita
kerjain mereka berdua.”,kata Jhino yang berada di Kelas.”Cara nya bos?”,kata
Anak buah mereka.”Gini…”,kata Jhino berbisik.”Ini ruang Lab,nah itu Ruang
music,dan itu Bahasa.”,kata ku menjelaskan.”H,mm nggak ada ruangan untuk
menggambar Manga gitu?”,kata Difa.”H,mm nggak ada.Karena mereka menggap bahwa
manga hanya menghabiskan banyak waktu untuk menggambar.
”,kata ku.Tiba-Tiba Difa
marah dan mengatakan “Hah!? Manga itu kan termasuk seni dari Jepang!
Keterlaluan liat saja!”,kata Difa.”Sudah-sudah aku juga sudah berusaha untuk
mengajukan Exstra Menggambar Manga untuk di masukan ke daftar Exstra
sekolah,tapi guru-guru di sini tak setuju.”,kata ku.
Muka Difa memperlihatkan exspresi
pasrah sambil menarik nafas panjang.”Nah ini kantor guru,kita masuk ya.”,kata
ku.”Assalammualaikum Ibu Greace ada?”,kata Ku.”Iya Cakka.”,kata Ibu
Grace.”Sekarang pelajaran nya ibu.”,kata ku.”Oiya terimakasih.hei wait that’s a
new student?”,kata Bu Grace.Bu Grace berasal dari London,sekolah aku sudah
bertaraf International.Jadi,ada pertukaran pelajar untuk kelas 3 SMP.Nah,Bu
Grace juga mengajar kelas 2SMP.Bu Grace orang nya sangat baik,periang terkadang
bikin kita tertawa kalau pelafalan bahasa Indonesia nya salah.Tapi,Bu Grace
nggak marah kok.”Yeah his name’s Difa.Difa ini Bu Grace yang mengajar Bahasa
Inggris.”,kata ku memperkenalkan kedua nya.”Hello Miss.My name’s Difa.Nice to
meet you.”,kata Difa.”Yeaah my name Grace,and nice to meet you too Difa.”,kata
Bu Grace sambil tersenyum.
Di Dalam kantor guru ada TV CCTV
jadi setiap kelas di pasang termasuk di kelas ku.Tetapi,Aku melihat Jhoni dang
eng nya memasukan Camera ku ke dalam tas nya Difa.”H,mm kalian piker aku
bodoh?Kita lihat saja waktu untuk bersenang-senang.”,kata ku dalam hati.”Come
on let’s go to the class.”,kata Bu Grace.”Wait Miss.i must go to toilet.”,kata
ku berbohong.”Ok but quickly.”,kata Bu Grace sambil mengajak Difa kembali ke
kelas.
Lalu kebetulan ada pak Slamet.dia
lah yang bertugas di bagian keamanan termasuk setting CCTV.”Pak tolong bagian
pada jam 09.30 di putar ulang ya pak.lalu masukan ke Hp saya.”,kata ku.”Untuk
apa Ka?”,kata Pak Slamet.”Sudaah tenang ajah pak,cepat ya.”,kata ku sambil
menyerah kan Hp ku.Aku mengikuti Pak Slamet ke ruangan “Control Room” di dalam ruangan itu juga terdapat camera dan Tv
CCTV.
“cepat pak.”,kata ku.Pak Slamet
hanya tersenyum.beberapa menit kemudian Pak Slamet melihat apa yang aku lihat
yaitu penjebakan Jhoni.”Owww jadi Cakka mau membongkar semua ini?”,kata Pak
Slamet.”Iyap makanya saya butuh rekaman itu.”,kata ku.beberapa menit kemudian
Pak Slamet selesai memasukan rekaman CCTV itu ke hp ku.
“Terimakasih ya pak.”,kata ku
bergegas untuk masuk kelas.Untung saja pelajaran nya masih belum mulai walau
terlambat.”Assalammualaikum”,kata ku.”Sorry Miss toilet full.”,kata ku.”yes no
problem sit down please.”,kata Bu Grace.Jhoni hanya tersenyum ke aku dengan
senyuman sinis nya.Mereka semua para anak buah Jhoni High Five bersama-sama.Aku
hanya tertawa dalam hati apa yang akan terjadi nanti nya pada saat istirahat.
1 Jam pelajaran Bu Grace sudah
berlalu dan bel istirahat terdengar.”Aku bersiap-siap untuk drama hari ini di
depan semua teman-teman sekelas.”Difa,lihat dan perhatikan ya.ini hanya lah
acting semata.jangan masukan dalam hati.”,kata ku berbisik.”Ba..baiklah..”,kata
Difa penasaran.kebetulan semua murid belum keluar dan ini kesempatan emas.
Aku sengaja untuk merogo-rogo
task u untuk mencari camera ku.”Eiii teman teman ada yang lihat camera ku
nggak?duuuh ilang niiih bantuin nyari donk.”,kata ku.Teman teman ku ikut
mencari tak terkecuali Difa pun ikut mencari dan tentu nya Jhoni dengan muka
yang penuh perhatian.”Nggak ada low Cakka.”,kata James.”In here nothing!!”,kata
Swean.”Di sini juga nggak ada coba inget-inget dimana…”,kata Mumtaz.
“Jelas-jelas aku taruh disiniii
masa jin yang ambil?!kan nggak mungkin.”,kata ku.”Palingan di Difa”,kata
Jhoni.”apa maksud mu?! Dia mana mungkin mencuri Camera ku!jangan jangan kamu
ya?!”,kata ku menunjuk Jhoni.”Neeeh periksa task u!!”,kata Jhoni.”yang nama nya
pencuri pasti nggak bakal ngaku!”,kata ku.”eeeh loh nuduh gw mencuri?!”,kata
Jhoni.
“Bukan nuduh that’s fact!”,kata
ku.”Coba liat tas nya Difa sahabat loh!”,kata Jhoni.”Aku mengedipkan mata ku ke
Difa tanda “inilah saat nya” Difa hanya aneh.”Difa coba liat tas mu.”,kata
ku.”Tapi…aku nggak bakal nyuri camera mu.”,kata Difa.”aku mau liat.”,kata ku
sambil mengedipkan mata ku untuk memberikan syarat “ berikan saja”
Akhirnya Difa menyerahkan tas
nya.”Hah?! i..ini camera ku!”,kata ku acting.”Cakka cakka i..ini salah paham!!
Sumpah aku tak ada mencuri dari tadi aku kan ke ruang guru mana bisa aku
langsung ambil camera mu lalu mencuri nya!”,kata Difa.”Heh?! dimana mana
pencuri nggak bakal ngaku!”,kata Jhoni dan para geng nya.
“Iya..memang para pencuri tak
pernah ngaku tapi Bos nya lah yang akan ketahuan!”,kata ku.sesaat Difa
tersenyum mungkin karena sudah tau akan hal ini.”Hei semua nya!! Difa tak
bersalah Jhoni lah yang bersalah His Lie!!”,kata ku berteriak agar semua
berkumpul.”owww seriously?”,kata Michael.”Yes!”,kata ku.”Kalau begitu mana
bukti nya hahahaha harus punya bukti dong!!”kata Jhoni dan para geng nya.”you
are don’t believe me? Maybe this video demonstration how Jhoni carry out his
crime.”,kata ku sambil membawa hp ku.dan semua teman-teman pun berkumpul
“Di video ini terlihat Jhino pada
saat tak ada orang yang memperhatikan gerak-gerik nya Jhino memasukan Camera ku
k etas Difa untuk membuat kami terpecah.karena kita tau semua bahwa Jhino
sangat suka bully seseorang.”,kata Ku menjelas kan ala detektif Conan.semua
mata tertuju kepada Jhino.”Hei you!! You very very very naughty! I will tell
you to headmaster now!”,kata James,swean,dan Michael.
Alhasil mereka semua pergi ke
kepala sekolah dan menceritakan apa yang terjadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar